Mengulas Arti Kata Cancelled, Hukuman Sosial yang Tepat?

Berawal dari istilah yang berasal dari dunia entertainment, arti kata cancelled cukup sering didengar. Biasanya, kata ini berhubungan erat dengan para artis dan netizen. Namun, apa sebenarnya pengertian menurut fenomena yang sedang viral?

Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang istilah ini, pastikan kamu menyimak informasi di bawah ini sampai tuntas!

Arti Kata Cancelled yang Viral

Kata cancelled berasal dari bahasa Inggris yang artinya batal. Namun, dalam istilah slang dalam bahasa Indonesia, makna kata tersebut jadi sedikit berbeda. Kata ini biasa dipakai dalam rangka mengungkapkan rasa kecewa pada seseorang khususnya para public figure seperti artis, penyanyi, hingga politikus.

Kata ini lebih mirip dan identik dengan “boikot”. Nah, membahas tentang istilah gaul ini, tentu tidak bisa dipisahkan dari cancel culture. Hal ini juga diamini oleh seorang psikolog dari UGM (Universitas Gadjah Mada) yakni Koentjoro yang mengatakan bahwa cancelled sama artinya dengan boikot.

Public figure bisa saja mengalami cancelled atau ditolak karena tidak lagi sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat. Umumnya, cancelled lebih familiar di dunia maya seperti Twitter dengan cara mengajukan petisi.

Istilah ini dimulai dengan adanya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Harvei Weinstein di tahun 2017 lalu. Disusul dengan kasus Johnny Depp yang merasa jadi korban dari cancel culture ini.

Begitu juga yang pernah dialami oleh JK Rowling yang mengalami cancelled karena komentarnya tentang transphobia. Ada juga porduser Harvey Weinstein yang juga mengalami cancelled karena sebuah kasus pelecehan.

Buntut dari hal ini, tidak hanya mengalami pemboikotan oleh netizen saja. Melainkan juga bisa sampai kehilangan kontrak kerja, hingga pembatalan kerja.

Contoh Arti Kata Cancelled

Meskipun definisi dari cancel adalah upaya untuk mengahpus dukungan dari publik sebagai bentuk hukuman sosial, maka kamu mungkin membutuhkan beberapa contoh cancel pada percakapan sehari-hari.

Amel    : Tahu nggak? Artis B sekarang di-cancelled sama stasiun TV akibat kasus KDRT itu.

Indah   : Wah, udah sepatutnya sih pihak TV tidak mendukung artis-artis dengan attitude yang kurang sip. Aku setuju aja kalo misalnya B di-cancel.

Amel    : Iya, aku juga berpikir demikian. Pastinya, ini bisa jadi hukuman sosial yang tepat untuknya.

Kamu juga bisa menyimak contoh percakapan berikut:

Dinda    : Rin, aku bingung harus gimana. Hanya karena aku speak up tentang layanan di tempat A yang kurang maksimal, aku di-cancel sama A dan teman-temannya. Mereka ngata-ngatain aku dengan ucapan yang nggak pantas.

Arin     : Serius? Harusnya mereka nggak melakukan itu, sih. Parah banget.

Dari conversation tersebut, tentunya kamu bisa lebih paham mengenai arti kata cancelled, kan?

Tak Hanya Figure, Brand Juga Bisa Kena Cancel

Ada banyak brand yang pernah jadi korban dari cancel, diantaranya:

  1. St. Ives karena salah satu produknya yakni scrub menimbulkan iritasi serta penuaan dini. Diperparah lagi dengan review dari influencer yang mengklain serupa. Sehingga, banyak netizen yang melakukan cancel terhadap brand ini.
  2. L’Oreal paris karena seorang model bernama Munroe Bergdorf mengungkapkan pernah memperoleh tindakan rasis.
  3. NARS yang melepaskan status “animal cruelty free” yang kemudian menyebabkan cancel karena banyak konsumen yang kecewa dan menganggap NARS hanya mementingkan profit ketimbang mempertahankan nilai-nilai yang diusungnya.

Tujuan Cancelled

Biasanya, budaya cancelled ini dilakukan dengan tujuan menghilangkan pengaruh orang yang dimaksud karena adanya perkataan, pernyataan, perilaku, hingga karya yang kurang sesuai dengan norma yang ada di tengah masyarakat.

Ada banyak alasan yang melatarbelakangi fenomena ini, seperti public figure yang mengarang lagi yang tidak sesuai dengan hudaya, terlibat skandal, menyakiti negara sendiri, hingga mengeluarkan pernyataan yang kontroversial.

Pelaku dari cancelled atau cancel culture ini nantinya akan secara ramai ditolak masyarakat. Bahkan, bisa sampai dilarang tampil di TV atau hadapan publik. Bahkan, hingga karya-karyanya ditolak beredar.

Manfaat Cancelled

Meskipun budaya cancel ini memiliki dampak yang negatif, tetapi ada juga sisi positifnya yakni untuk menyelenggarakan demokrasi di media sosial. Sebab, semua orang bisa menyuarakan keresahannya. Biasanya, boikot ini dilakukan jika publik tidak menemukan cara lain yang berhasil untuk menegur atau memberi hukuman sosial.

Namun, pada praktiknya, tidak semua budaya cancel ini ideal. Sebab, boikot yang terorganisir justru digerakkan oleh kelompok maupun organisasi tertentu saja. Selain itu, ada juga yang diinisiasi akun anonim. Sehingga, ketimbang manfaatnya tentu lebih banyak dampak buruknya.

Seperti bagi Kalangan biasa yang bisa berootensi untuk menutup peluang ekonomi hingga ruang untuk aktualisasi. Selain itu, praktik cancel ini dilakukan terlalu cepat hanya dengan melihat dari satu sudut pandang dan perspektif saja.

Akibat Cancelled

Sekilas, cancelled ini memang sangat mudah dilakukan oleh netizen. Namun, akibatnya bisa cukup toksik untuk pihak korban. Terlebih, perilaku ini bisa berubah jadi main hakim sendiri secara berkelompok. Meskipun dilakukan di media sosial saja, tetapi bisa benar-benar merusak mental orang tersebut.

Bahkan, orang yang di-cancel ini bisa memiliki perasaan tidak berguna, bunuh diri, sampai merasa down. Sebab, cancel culture bisa berupa ujaran kebencian, mengina, dan mencaci hingga ke hal-hal yang tidak layak dikritisi seperti fisik.

Mengkritik sampai memboikot dianggap sebagai hal yang mengekang kebebasan berbicara. Wah, ternyata berbahaya juga, ya! Tentunya kamu sebaiknya berpikir ulang saat akan meng-cancelled seorang public figure.

Bagaimana Dampak Arti Kata Cancelled untuk Pelaku?

Perilaku memboikot seseorang ini ternyata memiliki dampak atau efek tidak hanya bagi korban saja. Melainkan juga untuk pelaku. Jika kamu melakukan cancelled pada korban tanpa adanya hubungan dekat, maka hal ini tidak akan berhasil membuatnya sadar dari kesalahan yang dilakukan.

Justru, korban akan merasa tertantang mempertahankan reputasi dan egonya. Maka dari itu, rasa marah, kesal, dan emosi negatif lainnya justru akan menyerang balik si pelaku. Fenomena ini juga bisa menurunkan empati pada pelaku karena tidak akan bisa memahami posisi korban.

Tips Agar Tidak Mudah Melakukan Cancelled

Menilik dampak fenomena cancel tersebut, maka sudah sepatutnya kamu menghindarinya. Selain bisa membahayakan Kesehatan mental korban, itu bisa juga berdampak pada pelaku. Maka dari itu, pastikan kamu mengikuti tips berikut supaya terhindar dari budaya toksik tersebut:

  1. Pastikan untuk memikirkan kembali sebelum memposting sesuatu di media sosial. Sebab, seperti yang kamu tahu, jejak digital akan mudah dilacak dan tidak mudah hilang.
  2. Jangan pernah memposting suatu konten di medsos ketika kamu sedang emosi.
  3. Silakan lakukan detoks media sosial dalam waktu tertentu apabila sedang merasakan kecemasan.
  4. Biasakan untuk tidak terlalu berlebihan dalam mengkritik orang lain.
  5. Sebaiknya kamu curhat dengan orang yang dipercaya seperti sahabat atau keluarga ketimbang mengumbarnya di sosial media.

Demikian penjelasan mengenai fenomena dan istilah ini. Setelah menyimak secara utuh mengenai cancelled, maka sebaiknya kamu tidak menjadi salah satu pelaku. Jikapun kamu menjadi korban segera membicarakannya dengan orang terpercaya dan meminta bantuan pada orang lain. Semoga ulasan di atas bermanfaat.

Cek plagiarism : https://docs.google.com/document/d/1BYi0vqnuSwnjUdaskGMSVzioIETUJWTehw30fIlr1l8/edit